Suku Romani
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Jumlah populasi | |
---|---|
c. lebih dari 15 juta | |
Bahasa | |
Bahasa Romani, bahasa lokal | |
Agama | |
Kristen, Islam |
Orang Rom (bentuk tunggal Rom, bentuk jamak, Roma; kadang-kadang disebut Rrom atau Rroma) atau Romani adalah kelompok etnik yang tinggal dalam banyak komunitas di seputar dunia. Bahasa orang Rom disebut Romani.
Di berbagai tempat di dunia, orang Rom disebut Gipsi, Gypsy, Gipsy, Gypsi, Gitanos, Zigeuner, Tsigani, Cigány. Istilah-istilah ini bisa dianggap berkonotasi negatif. Rom (jamak roma), artinya "pria" dalam bahasa mereka, adalah istilah yang digunakan oleh kebanyakan orang Rom untuk menyebut diri mereka. Beberapa kelompok berbahasa Romani dikenal dengan nama-nama lain, misalnya orang Sinti.
Orang Rom masih dianggap sebagai kelompok yang nomaden, meskipun faktanya mereka sekarang telah tinggal dalam rumah permanen. Penyebaran orang Rom begitu luas tidak hanya di sebelah Selatan dan sebelah Timur Eropa, melainkan juga di benua Amerika dan di Timur Tengah
Latar Belakang Orang Rom
Bahasa, kebudayaan, dan nenek moyang orang Rom bisa ditelusuri ke India bagian utara kira-kira 1.000 tahun yang silam. Bahasa mereka, selain beberapa kata yang ditambahkan pada masa-masa selanjutnya, tidak diragukan berasal dari India. Alasan mereka meninggalkan India kurang jelas. Beberapa pakar percaya bahwa nenek moyang mereka bisa jadi adalah perajin dan penghibur yang bergabung dengan pasukan prajurit yang meninggalkan tanah airnya setelah konflik-konflik militer. Apa pun alasannya, orang Rom tiba di Eropa sebelum tahun 1300 M melalui Persia dan Turki.
Di Eropa, opini populer tentang orang Rom berkisar antara dua hal yang sangat ekstrem. Di satu pihak, mereka diidolakan dalam dalam beberapa novel dan film sebagai kaum pengembara yang ramah dan santai yang tidak segan-segan menyatakan perasaan suka dan duka dalam kehidupan melalui nyanyian serta tarian. Di pihak lain, mereka dijelek-jelekan sebagai orang yang tidak bisa dipercaya, misterius, dan suka curiga—selamanya dianggap orang luar yang terasing dan terpisah dari masyarakat di sekitarnya.
Orang/etnis Rom tidak berhubungan dengan kota/orang Roma, negara/bangsa Romawi kuno, atau negara/bangsa Romania.
Zaman Diskriminasi
Pada Abad Pertengahan, sebagian besar orang Eropa menganggap bahwa dunia itu hanya seluas desa atau kota mereka sendiri. Sewaktu orang Rom datang dalam kelompok-kelompok yang besar hal ini tentunya sangat mengejutkan. Ada banyak hal dalam diri mereka yang pasti mengundang rasa ingin tahu. Selain warna kulit, mata, dan rambut mereka yang gelap, pakaian, tata krama, dan bahasa pendatang baru ini sama sekali berbeda, dan orang Rom cenderung tidak mau berbaur—kebiasaan yang kalau ditelusuri mungkin karena mereka dulunya hidup dalam masyarakat India yang terbagi berdasarkan kasta. Puluhan tahun kemudian, rasa ingin tahu orang Eropa berganti menjadi rasa curiga.
Orang Rom secara harfiah dikucilkan—dipaksa mendirikan kemah hanya di luar perkampungan dan dilarang masuk bahkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menimba air. Desas-desus yang berkembang adalah, "Mereka suka menculik anak-anak, dan bahkan memakannya!" Di beberapa tempat, hukum mewajibkan orang Rom untuk memasak di tempat terbuka agar siapa pun yang ingin tahu dapat memeriksa isi belanga mereka. Sering kali pemeriksaan ini dilakukan dengan menumpahkan makanan untuk hari itu ke tanah. Tidak heran, ada orang Rom yang mencuri makanan untuk bertahan hidup.
Orang Rom menghadapi sikap diskriminatif itu dengan menjalin hubungan yang sangat erat di kalangan mereka. Selama berabad-abad, mereka menikmati dukungan dan sukacita dalam kehidupan keluarga. Secara turun-temurun, orang tua Rom sangat memedulikan anak-anak mereka, dan anak-anak pun sangat menyayangi orang tua, mengurus mereka sewaktu sudah lansia. Banyak orang Rom juga berpaut erat pada standar tingkah laku dan kesopanan yang diwariskan turun-temurun.
Gaya Hidup Berpindah-pindah Terus
Karena jarang diterima, orang Rom tidak pernah menetap. Gaya hidup nomaden ini menghasilkan berbagai keterampilan, seperti kerajinan logam, jual beli, dan hiburan. Dengan menawarkan jasa-jasa yang dibutuhkan ini, paling tidak mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Beberapa wanita Rom memanfaatkan reputasi bahwa mereka memiliki kekuatan supernatural, sering kali pura-pura memilikinya untuk tujuan komersial. Kebiasaan berpindah-pindah ini juga meminimalkan risiko pencemaran budaya atau moral akibat terlalu banyak kontak dengan gadje—bahasa Romani untuk "non-Rom". Meskipun ada orang Rom yang berpegang kukuh pada banyak tradisi, mereka sering kali memeluk agama mayoritas di daerah mereka tinggal.
Sementara itu, prasangka menimbulkan penganiayaan. Orang Rom diusir dari beberapa bagian di Eropa. Di daerah-daerah lain, orang Rom diperbudak selama berabad-abad. Setelah perbudakan tersebut berakhir pada tahun 1860-an, orang Rom semakin tersebar, sebagian besar ke Eropa Barat dan Benua Amerika. Ke mana pun mereka pergi, mereka membawa serta bahasa, kebiasaan, dan bakat mereka.
Bahkan dalam keadaan tertindas, orang Rom kadang-kadang merasakan kepuasan hingga taraf tertentu dengan mempertunjukkan kesenian mereka. Di Spanyol, pembaruan kebudayaan Rom dengan kebudayaan lain menghasilkan musik dan tarian flamenco, sedangkan di Eropa Timur para pemusik Rom mengadopsi lagu-lagu rakyat setempat, menambahkan gaya khas mereka sendiri. Nada-nada penuh emosi dari pertunjukan musik orang Rom memengaruhi bahkan para komponis musik klasik, termasuk Beethoven, Brahms, Dvořak, Haydn, Liszt, Mozart, Rachmaninoff, Ravel, Rossini, Saint-Saëns, dan Sarasete
Dewasa ini orang Rom tinggal hampir setiap penjuru bumi
Orang Rom di Dunia Modern
Dewasa ini, antara dua juta hingga lima juta orang Rom—ada yang mengatakan lebih banyak lagi—tinggal hampir setiap penjuru bumi. Kebanyakan tinggal di Eropa. Sebagian besar tidak lagi hidup berpindah-pindah, dan ada yang cukup berada. Namun, di banyak tempat, orang Rom masih tergolong miskin dan kurang beruntung, dan sering hidup dalam kondisi yang mengenaskan.
Selama era Komunis di Eropa Timur, teori politik mengharuskan semua warga menikmati kehidupan yang sederhana. Berbagai pemerintah berupaya dengan beragam tingkat keberhasilan untuk mengendalikan cara hidup orang Rom yang nomaden dengan memberi mereka pekerjaan dan menempatkan mereka di perumahan pemerintah. Adakalanya hal ini cukup memperbaiki standar kesehatan dan kehidupan mereka, tetapi tidak menghapus perasaan dan pendapat negatif yang telah melekat dalam diri orang Rom dan non-Rom terhadap satu sama lain selama berabad-abad.
Ethnonim Orang Rom
Berikut adalah ethnonim orang Rom dalam berbagai bahasa:
- Bahasa Albania: Cigan, Maxhup, Gabel, Arixhi, Jevg
- Bahasa Arab: Ghajar atau Nawar
- Bahasa Armenia: Gnchou
- Bahasa Bosnia: Romi atau Cigani
- Bahasa Breton: Jipsian
- Bahasa Bulgaria: Цигани (Tsigani)
- Bahasa Ceko: Cikáni
- Bahasa Denmark: Sigøjner
- Bahasa Finlandia: Mustalaiset (tunggal: mustalainen) atau Romani
- Bahasa Hungaria: Cigány, Gábary.
- Bahasa Indonesia: Orang Gipsi
- Bahasa Inggris: Gypsies
- Bahasa Jerman: Zigeuner
- Bahasa Prancis: Gitans, Tsiganes, Tziganes, Manouches, Romanichels, Bohémiens, Sintis, Gens du Voyage, Romano, Gitous, Babanes, Forains.
- Bahasa Ibrani: צוענים (Tso-a-nim) (jamak) ou צועני (Tso-a-ni) (tunggal)
- Bahasa Italia: Zingari
- Bahasa Jepang: roma
- Bahasa Katalan: Gitano
- Bahasa Korea: roma-in
- Bahasa Kroasia: Romi atau Cigani
- Bahasa Kurdi: Asix (Asidjis, qui rappelle Atsiganoi)
- Bahasa Latvia: Čigāni
- Bahasa Lituania: Čigonai
- Bahasa Makedonia: Роми (Romi) atau Цигани (Tsigani)
- Bahasa Norwegia: Sigøyner
- Bahasa Persia, farsi: کولی (Kowli)
- Bahasa Polandia: Cyganie
- Bahasa Portugis: Cigano
- Bahasa Rumania: Rromi (officiel) atau Ţigani (parfois péjoratif)
- Bahasa Rusia: Цыгане (Tsyganye)
- Bahasa Serbia: Роми (Romi) atau Цигани (Tsigani)
- Bahasa Slowakia: Cigáni
- Bahasa Spanyol: Gitano, Calé
- Bahasa Swedia: Zigenare
- Bahasa Tionghoa: 罗姆人 lōumǔrén (orang lou-mu)
- Bahasa Turki: Çingene, 'Çiganlar
- Bahasa Ukraina: Цигани (Tsygany) atau Роми (Romy)
- Bahasa Welsh: "Sipsiwn" atau "Gypsy"
- Bahasa Yiddish: ציגײַנער (Tsigayner, atau Tsiganer)
- Bahasa Yunani: Τσιγγάνοι (Tsiggáni), Γύφτοι (Yífti, péjoratif)
Galeri
-
Lukisan sepasang Gypsi muda karya William-Adolphe Bouguereau
-
Lukisan lain yang menggambarkan gadis Gypsy dengan Drum Basque
-
Seorang gadis Gypsy cantik dari Granada, yang mewakili tipe tertinggi dalam aristokrasi ke-gypsy-an. Ia akan kehilangan kastanya jika ia bekerja, namun tidak apa-apa jika ia mengemis atau mencuri hati Anda. National Geographic
-
Wanita-wanita Gypsy dari Spanyol, National Geographic Maret 1917
-
Ibu dan anak Gypsy dari Hungaria. Tidak ada yang dapat menjelaskan mengapa orang Rom tidak memiliki suatu perasaan yang universal - mencintai suatu rumah. National Geographic Juni 1917
-
Gadis Gipsy, karya Theodor Aman
-
Pesta dengan musisi Gipsy, karya lain Theodor
-
Ursarul atau Orang Gypsy, karya lain Theodor
-
Cyganka/Wanita Gypsy, karya Henryk Siemiradzki
-
Gitana/Wanita Gypsy, karya Raimundo Madrazo
-
Ahli nujum Gipsy, karya Taras Shevchenko
-
Pantulan Gypsy, karya Gustave Courbet
-
Belén Maya, penari flamenco dari Spanyol
-
Penari flamenco Spanyol, Joaquín Cortés
-
Grup musik flamenco Navajita Plateá
-
Sebuah keluarga Gitano/Gypsy/Rom di Plaza Major, Trujillo, Extremadura, Spanyol
-
Sebuah festival orang Rom di Ceko
-
Seorang nenek Rom dari Polandia
-
Gadis Rom dari Polandia yang menari
-
Sebuah keluarga Rom di West Roemeens
-
Anak-anak Rom di Ceko
-
Seorang nenek Rom dari Ceko
-
Gypsy/Ursari dari Transylvania
-
Gitanos/Orang Gypsy dari Grenada
-
Gitano Chorrojumo
-
Sebuah perkemahan Gipsy, karya Jacques Callot
-
Kelompok Gipsy dari Transylvania
-
Musisi Rom dari Romania
-
Seorang wanita Gipsy pengemis di Roma dengan anjingnya
-
Rumah seorang Gypsy, hal yang langka pada zaman dahulu.
-
Kampung orang Rom di Slowakia
-
Dua orang gadis Gypsy di sebuah stasiun kereta di Astrakhan
-
Seorang violinis Rom
Lihat pula
Referensi
^ Sedarlah! Oktober 2006, h. 22-27, Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.