Bahasa Napu
Bahasa Napu (bahasa Inggris: Napu language) atau bahasa Pekurehua, adalah sebuah bahasa daerah yang dituturkan di wilayah Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.[6] Bahasa ini mendominasi wilayah Lembah Napu dan dipertuturkan oleh orang Napu.[6] Ada sekitar 6.100 orang penutur bahasa ini pada tahun 2000 menurut Ethnologue.[7][8][1] Bahasa ini termasuk dari keluarga Badaik, bersama dengan bahasa Besoa dan bahasa Bada.[9] Dari sudut pandang leksikostatistik murni, Napu, Behoa, dan Bada dapat dianggap sebagai dialek dari satu bahasa. Namun secara geografis dan sosiolinguistik mereka berbeda, dan atas dasar ini ketiganya diperlakukan sebagai bahasa yang terpisah.[10]
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Bahasa Indonesia dan Napu masing-masing memiliki domain pemakaian yang berbeda. Bahasa Indonesia digunakan pada upacara pemerintah, di sekolah, dan dalam komunikasi dengan orang luar. Bahasa Napu umumnya digunakan antara orang Napu dalam suasana informal seperti di rumah atau di sawah. Anak Napu umumnya menggunakan Napu saat mereka bermain bersama. Beberapa orang tua Napu menggunakan bahasa Indonesia bersama anak mereka untuk mempersiapkan mereka di sekolah. Dalam kebaktian gereja dan upacara adat, baik Napu dan bahasa Indonesia digunakan. Orang Napu yang telah menikahi penutur bahasa lain menggunakan campuran Napu, bahasa Indonesia dan bahasa ibu pasangan mereka.[11]
Orang-orang Napu tampak bangga dengan bahasa mereka dan sangat ingin melihat lebih banyak literatur yang ditulis dalam bahasa mereka. Anak-anak muda di Napu memiliki sikap positif terhadap bahasa mereka. Mereka berbicara satu sama lain, dan di rumah mereka. Anak-anak muda sering kali berbicara campuran bahasa Indonesia dan Napu dan ini mengganggu beberapa pembicara Napu yang lebih tua.[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Napu". Diakses tanggal 19 Desember 2015.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Napu". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa Napu". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ a b Saro et al. 1991, hlm. 1.
- ^ Saro et al. 1991, hlm. 5.
- ^ Wurm 2007, hlm. 522.
- ^ Martens 1989, hlm. 19.
- ^ Martens 1989, hlm. 24-30.
- ^ a b "The Napu Language". Sulawesi Language Alliance. Diakses tanggal 27 Mei 2017.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Saro, Ahmad; Sulaiman, Hanafi; Rahim, Abdillah A.; Kuruda, Sudarmin (1991). Struktur Bahasa Besoa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Martens, Michael (1989). Sneddon, James N., ed. "The Badaic Languages of Central Sulawesi" (PDF). Studies in Sulawesi linguistics, part I: 19–53.
- Wurm, Stephen A. (2007). "Australasia and the Pacific". Dalam Moseley, Christopher. Encyclopedia of the World's Endangered Languages (PDF). New York: Routledge. hlm. 425–577. ISBN 978-0-7007-1197-0. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2017-05-27.