Kamboja Demokratik
Kampuchea Demokratik កម្ពុជាប្រជាធិបតេយ្យ Kâmpŭchéa Prâcheathippadey | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1975–1979 | |||||||||
Lagu kebangsaan: Dap Prampi Mesa Chokchey ដប់ប្រាំពីរមេសាមហាជោគជ័យ "Hari Kemenangan Tujuh Belas April" | |||||||||
Ibu kota | Phnom Penh | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Khmer | ||||||||
Agama | Negara ateis | ||||||||
Pemerintahan | Republik kesatuan sosialis marxis-leninis satu partai dibawah kediktatoran totaliter | ||||||||
Sekertaris Jenderal | |||||||||
• 1975–1979 | Pol Pot | ||||||||
Kepala negara | |||||||||
• 1975–1976 | Norodom Sihanouk | ||||||||
• 1976–1979 | Khieu Samphan | ||||||||
Kepala pemerintahan | |||||||||
• 1975–1976 | Penn Nouth | ||||||||
• 1976 | Khieu Samphan | ||||||||
• 1976–1979 | Pol Pot | ||||||||
Legislatif | DPR | ||||||||
Era Sejarah | Perang Dingin | ||||||||
17 April 1975 | |||||||||
7 Januari 1979 | |||||||||
Kode ISO 3166 | KH | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Kamboja | ||||||||
Kamboja Demokratik atau Kampuchea Demokratik adalah penyebutan bagi Kamboja pada tahun 1975 sampai 1979, ketika Kamboja dikuasai pemerintahan kediktatoran totaliter komunis di bawah pimpinan Pol Pot dan Partai Komunis Kamboja. Pada tahun 1975 saat Republik Khmer jatuh dan rezim Lon Nol terguling pemerintahan ini didirikan, dan berakhir dengan Invasi Vietnam ke Kamboja yang menghasilkan kemenangan Vietnam dan berakibat jatuhnya rezim Pol Pot.
Khmer Merah sangat dipengaruhi oleh Maoisme,[1] Partai Komunis Prancis dan tulisan-tulisan Marx dan Lenin,[2] serta ide-ide superioritas ras Khmer.[3] Hal ini mengakibatkan dorongan untuk membuat sebuah etnis murni dan masyarakat Khmer tanpa kelas.[4][5] Kepemimpinan Partai Komunis Kamboja (CPK) menyebut pemerintahan mereka sebagai "Angkar Padevat" selama periode ini.[6] Pada konstitusinya, pemerintahan didefinisikan sebagai "Negara rakyat, buruh, petani, dan semua pekerja Kamboja yang lain"[7]
Di bawah kepemimpinan Pol Pot terjadi pengusiran penduduk dari kota-kota, penghapusan agama, penghapusan kepemilikan pribadi, uang dan pasar.[8] Terjadi kampanye genosida yang menyebabkan pemusnahan sekitar 25% dari penduduk negara Kamboja pada masa ini, dengan banyak pembunuhan yang dimotivasi oleh ideologi Khmer Merah terhadap kaum yang dianggap kaya dan berkuasa.[9][10][11] Korban termasuk musuh kelas seperti kapitalis kaya, profesional, intelektual, polisi dan pegawai pemerintahan (termasuk sebagian besar anggota kepemimpinan Lon Nol),[12] bersama dengan etnis minoritas seperti Tionghoa, Vietnam, Lao, dan Cham.
Genosida akhirnya berhenti pada tahun 1979 setelah invasi Front Persatuan untuk Keselamatan Nasional Kamboja dan Tentara Rakyat Vietnam. Seiring dengan invasi ini rezim ini runtuh, dan kemudian Republik Rakyat Kamboja didirikan, yang memiliki pemerintah pro-Soviet.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jackson, Karl D. Cambodia, 1975–1978: Rendezvous with Death. Princeton University Press. hlm. 219. ISBN 0-691-02541-X.
- ^ Ervin Staub. The roots of evil: the origins of genocide and other group violence. Cambridge University Press, 1989. p. 202
- ^ David Chandler & Ben Kiernan, ed. (1983). Revolution and its Aftermath. New Haven.
- ^ Helen Fein. Revolutionary and Antirevolutionary Genocides: A Comparison of State Murders in Democratic Kampuchea, 1975 to 1979, and in Indonesia, 1965 to 1966. Comparative Studies in Society and History, Vol. 35, No. 4 (Oct., 1993), pp. 796–823
- ^ Becker, Elizabeth. 1986. When the War Was Over. New York: Simon and Schuster, 1986, p.136.
- ^ "A History of Democratic Kampuchea (1975–1979)". monument-books.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-18. Diakses tanggal 2007-11-26.
- ^ "Constitution of Democratic Kampuchea". Dccam.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-28. Diakses tanggal 2010-07-27.
- ^ Final Solutions: Mass Killing and Genocide in the Twentieth Century Cornell University Press, 2004. ISBN 0-8014-3965-5 p. 127.
- ^ Locard, Henri, State Violence in Democratic Kampuchea (1975-1979) and Retribution (1979-2004) Diarsipkan 2013-10-30 di Wayback Machine., European Review of History, Vol. 12, No. 1, March 2005, pp.121–143.
- ^ Nicholas A. Robins, Adam Jones. Genocides by the oppressed: subaltern genocide in theory and practice. Indiana University Press, 2009. p. 98
- ^ Alexander Laban Hinton. A Head for an Eye: Revenge in the Cambodian Genocide. American Ethnologist, Vol. 25, No. 3 (Aug., 1998), pp. 352–377
- ^ Nicholas A. Robins, Adam Jones. Genocides by the oppressed: subaltern genocide in theory and practice. Indiana University Press, 2009. p. 97