Lompat ke isi

Andibachtiar Yusuf

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Andibachtiar Yusuf
LahirMuhammad Andi Bachtiar Yusuf Siswo
25 Januari 1974 (umur 50)
Jakarta, Indonesia
Nama lainUcup
PendidikanSMA Labschool Jakarta
AlmamaterUniversitas Padjadjaran
Pekerjaan
Tahun aktif2003–sekarang
Anak3
PenghargaanPiala Citra Film Dokumenter Terbaik
2008 The Conductors
IMDB: nm3445219 X: andibachtiar Instagram: andibachtiar Modifica els identificadors a Wikidata

Muhammad Andi Bachtiar Yusuf Siswo (lahir 15 Januari 1974) adalah seorang sutradara, penulis skenario, dan produser film asal Indonesia. Ia dikenal sebagai sutradara Indonesia yang selalu menyisipkan dunia olahraga dalam setiap filmnya.[1]

Film pendeknya pada tahun 2004 berjudul Hardline terpilih sebagai Official Element World Cup 2006 yang membawanya mengikuti program Berlinale Talent Campus di Jerman.[2] Kemudian, film dokumenternya yang mengangkat kisah tiga dirigen Indonesia berjudul The Conductors memenangkan Piala Citra di Festival Film Indonesia 2008 untuk kategori Film Dokumenter Terbaik.[3][4] Ia juga dinominasikan Piala Citra untuk Penulis Skenario Asli Terbaik untuk film Love for Sale di FFI 2018.[5]

Andibachtiar merupakan lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran jurusan Ilmu Jurnalistik.[6] Ia memulai karier dalam dunia film pada tahun 2003 dengan menggarap film-film pendek. Ia mengaku membuat film pendek hanya karena kesukaannya menonton film, tidak terpikirkan dalam benaknya untuk menjadi seorang sutradara kala itu. Namun, latar belakang jurnalistik secara tidak langsung membentuk karakter yang unik pada setiap filmnya.[7]

Pada tahun 2005, salah satu film dokumenter pendeknya yang berjudul Hardline terpilih menjadi wakil Indonesia di kumpulan film pendek untuk Piala Dunia 2006.[8] Ia mengaku membuat film tersebut hanya karena ingin menonton langsung pertandingan piala dunia di Jerman.[9] Andibachtiar kemudian berangkat ke Berlin untuk mengikuti program beasiswa Berlinale Talent Campus.[2] Dengan bertemu banyak penggiat film, ia mulai tertarik untuk menekuni profesi di dunia perfilman. Ketika program beasiswa berakhir, ia tetap tinggal di Berlin dan bekerja di berbagai perusahaan sambil belajar tentang industri film dan proses produksinya.[7]

Andibachtiar memutuskan kembali ke Indonesia dan menjadi komentator pertandingan sepak bola. Ia juga mulai mengerjakan proyek film dengan mengusung ide yang dia sukai. The Jak adalah film dokumenter panjang pertamanya yang diselesaikan dalam waktu dua tahun. Proses yang lama dikarenakan minimnya dana untuk memproduksi film yang ia kerjakan.[7] Film keduanya The Conductors rilis setahun kemudian di Festival Film Internasional Busan. Di tahun tersebut juga ia mulai mengerjakan film fiksi pertamanya, Romeo Juliet.[10]

Film-film yang ia buat selalu tidak lepas dari dunia olahraga. Film pertamanya, The Jak menceritakan tentang kehidupan suporter fanatik klub bola Persija.[8] Film keduanya, The Conductors yang juga berhasil meraih Piala Citra pada FFI 2008 menceritakan 3 dirigen di Indonesia diantaranya, Addie MS, seorang konduktor orkestra, A.G. Soedibyo, konduktor untuk UI Choir, dan Yuli Soemphil, konduktor untuk suporter Aremania. Film fiksi pertamanya, Romeo Juliet menceritakan tentang kisah cinta terlarang antara bobotoh Persib Bandung dengan Jakmania, Persija.[11][12] Ia juga menyutradarai film Mata Dewa yang diklaim sebagai film bertema bola basket pertama di Indonesia.[13]

Pada tahun 2018, Andibachtiar menyutradarai serta menulis skenario untuk film Love for Sale yang diproduksi oleh Visinema Pictures. Keberhasilan film tersebut membuat ia dinominasikan sebagai Penulis Skenario Asli Terbaik di Festival Film Indonesia 2018.[5] Film tersebut berlanjut dengan sebuah sekuel Love for Sale 2 yang ia kembali sutradarai, serta sempalan Arini by Love Inc yang disutradarai oleh Adrianto Sinaga.[14]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Andibachtiar Yusuf dikenal sangat menggemari dunia sepak bola. Sejak kecil, ia telah diajak ayahnya menonton pertandingan sepak bola, baik di stadion maupun pertandingan antar kampung. Salah satu kebiasannya adalah setiap kali pergi keluar kota, ia pasti menyempatkan untuk menonton pertandingan di daerah tersebut.[15]

Andibachtiar dikaruniai tiga orang anak, Abigail Maryam Luz de Luna Siswo lahir pada tahun 2007, Adeline Zulaikha Angel di Maria Siswo pada tahun 2010, dan Nathaniel Arkadiusz Ibrahim Siswo pada tahun 2016.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Peran Keterangan
Sutradara Penulis Produser Aktor
2004 Hardline Ya Ya Ya Tidak Film pendek dokumenter
2045 Ya Ya Ya Tidak
2007 The Jak Ya Ya Ya Tidak Film dokumenter
2008 The Conductors Ya Ya Ya Tidak
2009 Romeo Juliet Ya Ya Ya Tidak
2010 Hope Ya Ya Ya Tidak Film dokumenter
2013 Hari Ini Pasti Menang Ya Cerita Tidak Ya Komentator/Ketua PSSI
2014 Garuda 19 Ya Tidak Tidak Tidak
2017 Hujan Bulan Juni Tidak Tidak Tidak Ya Kepala program studi
2018 Mata Dewa Ya Ya Tidak Tidak
Love for Sale Ya Ya Tidak Tidak
2019 Pariban: Idola dari Tanah Jawa Ya Ya Tidak Tidak
Bridezilla Ya Tidak Tidak Tidak
Love for Sale 2 Ya Ya Tidak Tidak
2021 Menantu Pilihan Bapak Ya Tidak Tidak Tidak Film pendek
Ulang Tahun Pernikahan Ya Tidak Tidak Tidak
2022 Baby Blues Ya Tidak Tidak Tidak
Noktah Merah Perkawinan Tidak Tidak Tidak Ya Pak Iskandar
2024 Bu Tejo Sowan Jakarta Ya Tidak Tidak Tidak
TBA Dealova 2 Tidak Tidak Ya Tidak Pasca-produksi

Serial web

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Keterangan
2019 Namanya Juga Mertua Sebagai sutradara
2020 Star Stealer Sebagai sutradara dan produser
Para Pencari Kiblat
2021 Hijrah ke Timur Sebagai sutradara
2022 Catatan Akhir Sekolah the Series
  • 2013: U-19 Garuda Jaya[16]

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Film Hasil
2005 Official Element World Cup 2006 - Hardline Terpilih
2008 Festival Film Indonesia Film Dokumenter Terbaik The Conductors Menang
2018 Festival Film Bandung Penulis Skenario Terpuji Love for Sale Nominasi
JAFF Indonesian Screen Awards Skenario Terbaik Menang
Festival Film Tempo Sutradara Pilihan Tempo Nominasi
Skenario Pilihan Tempo Nominasi
Festival Film Indonesia Penulis Skenario Asli Terbaik Nominasi
2019 Piala Maya Penyutradaraan Terpilih Nominasi
Skenario Asli Terpilih Menang

Sejarah elektoral

[sunting | sunting sumber]
Pemilu Lembaga legislatif Daerah pemilihan Partai politik Perolehan suara Hasil
2024 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Banten III Partai Hati Nurani Rakyat Belum diketahui Belum diketahui

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bahar, Alvin (12 Februari 2018). "Film Basket Pertama di Indonesia Bakal Tayang di Bioskop Maret 2018 Depan". Grid.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 3 Februari 2021. 
  2. ^ a b @andibachtiar (7 Juni 2020). "Temuan selanjutnya, Hardline (2005) film pendek kedua gue. Official Element World Cup 2005..." (Tweet). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 20 Februari 2021 – via Twitter. 
  3. ^ Sufiyanto, Tengku, ed. (19 Mei 2016). "6 Film Terkenal Bertemakan Sepakbola Indonesia". Indosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2017. Diakses tanggal 3 Februari 2021. 
  4. ^ Radja, Aditia Maruli, ed. (13 Desember 2008). "Pemenang Festival Film Indonesia 2008". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Desember 2014. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  5. ^ a b Setiawan, Tri Susanto (9 November 2018). Maullana, Irfan, ed. "Simak Daftar Lengkap Nominasi FFI 2018". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2021. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  6. ^ Leonardo, Yohanes; Darosha, Muthyarana (8 Desember 2020). "Di Balik Layar Film-Film Karya Andibachtiar Yusuf". Ketik Unpad. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  7. ^ a b c Nurfuadah, Rifa Nadia (7 Desember 2012). "Garap Film Dokumenter, Ucup Ketagihan Bikin Film". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Oktober 2016. Diakses tanggal 3 Februari 2021. 
  8. ^ a b Yusuf, Andibachtiar (2 Juli 2015). "Olah Raga Baru Sebatas Tontonan di Indonesia". Bola.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2018. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  9. ^ @andibachtiar (8 Juni 2020). "Beneran krn dijanjiin ntn Piala Dunia makanya semangat. Talent Campus itu apa gw gk tau..." (Tweet). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 20 Februari 2021 – via Twitter. 
  10. ^ @andibachtiar (8 Juni 2020). "Di tahun 2007 gw merilis The Jak, balik bentar ke Budapest lalu Berlin, trus beneran di sini aja. 2008 The Conductors rilis di Busan International Film Festival..." (Tweet). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 20 Februari 2021 – via Twitter. 
  11. ^ Pool (24 September 2018). "Romantisme The Jak dan Bobotoh di 'Romeo & Juliet', Kapan Terwujud?". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2019. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  12. ^ Yanuar, Elang Riki (4 Mei 2009). "Sutradara Romeo-Juliet Dianiaya, Sissy Priscillia Kaget". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 September 2017. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  13. ^ Khoiri, Agniya (1 Februari 2018). "'Mata Dewa' Diklaim Jadi Film Basket Pertama di Indonesia". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  14. ^ Paramaesti, Chitra (13 Oktober 2019). Kustiani, Rini, ed. "Film Love For Sale 2 Sejatinya Kisah Nyata Sutradaranya". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 13 September 2021. 
  15. ^ Satria, Yusuf (18 Juli 2019). "VIDEO: Sutradara Love for Sale, Andibachtiar Yusuf Akui Lebih Sulit Buat Film Sepak Bola". Bola.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juli 2019. Diakses tanggal 20 Februari 2021. 
  16. ^ "Buku Timnas U-19 Garuda Jaya". ANTARA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2021. Diakses tanggal 3 Februari 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]