Lompat ke isi

Perang Kemerdekaan Italia Pertama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perang Kemerdekaan Italia Pertama
Bagian dari Penyatuan Italia

Pertempuran Custoza (1848)
Tanggal23 Maret 184824 Maret 1849
LokasiLombardia-Venesia dan Piemonte (sekarang Italia)
Hasil Kemenangan Austria
Perubahan
wilayah
Tidak ada
Pihak terlibat
Kerajaan Sardinia
Pasukan Sukarelawan Italia
Didukung oleh:
Pemerintahan Sementara Milan
Republik San Marco
Republik Roma
Kekaisaran Austria Kekaisaran Austria
Tokoh dan pemimpin
Carlo Alberto Kekaisaran Austria Josef Radetzky
Kekuatan
115.000 pasukan
22.000 pasukan
Kekaisaran Austria 100.000 pasukan

Perang Kemerdekaan Italia Pertama (Italia:La prima guerra d'indipendenza Italia) adalah perang yang berlangsung dari tahun 1848 hingga 1849 antara Kerajaan Sardinia melawan Kekaisaran Austria. Selama perang ini, meletus dua pertempuran besar di Custoza dan Novara yang berhasil dimenangkan oleh Austria di bawah kepemimpinan Joseph Radetzky von Radetz.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1848, revolusi meletus di pelbagai tempat di Eropa, termasuk Italia. Karl Albert dan Leopold II terpaksa menuruti kemauan kelompok demokrat. Karl II, Adipati Parma, berhasil dijatuhkan. Wilayah Sisilia (kecuali Messina) memberontak melawan penguasa Kerajaan Dua Sisilia yang berasal dari Wangsa Bourbon. Meletus pula pemberontakan di dua kota besar Austria di Kerajaan Lombardia-Venesia, yaitu Milan (Lima Hari Milan) dan Venesia (Republik San Marco). Pemberontakan bahkan meletus di ibu kota Kekaisaran Austria di Wina. Kerajaan Sardinia memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan menyatakan perang kepada Austria dengan bantuan dari Kerajaan Dua Sisilia dan Negara Gereja.[1]

Peperangan

[sunting | sunting sumber]

Tentera Sardinia terdiri dari 12.000 pasukan. Meriam dan kavaleri adalah satuan Sardinia yang terbaik. Pada 21 Maret, Haryapatih Toscana menyatakan akan membantu Sardinia dengan menyediakan 6.700 tentera. Tentara Paus juga ikut membantu Sardinia. Pada 25 Maret, tentera Sardinia berhasil memasuki Milan dan dua hari kemudian Pavia telah dibebaskan.

Setelah tentara Sardinia berhasil memenangkan pertempuran di Goito dan Peschiera del Garda, Paus Pius IX memanggil tentera-tenteranya karena takut diserang balik oleh Austria. Kerajaan Dua Sisilia juga melakukan hal yang sama. Sementara itu, kekalahan Sardinia dalam Pertempuran Goito membuat Raja Carlo Alberto melarikan diri. Akhirnya, Carlo Alberto turun takhta untuk membuka jalan bagi anaknya Victor Emmanuel II dan perjanjian damai ditandatangani pada 9 Agustus 1849. Berdasarkan perjanjian tersebut, Sardinia terpaksa membayar ganti rugi sebesar 65 juta franc kepada Austria.

Sardinia telah gagal mengalahkan Austria sendirian, sehingga untuk kedepannya Sardinia memutuskan untuk bersekutu dengan negara lain, seperti Prancis dalam perang tahun 1859 dan Prusia dalam perang tahun 1866.