Jembawati
जम्बवती | |
---|---|
Tokoh dalam mitologi Hindu | |
Nama | Jembawati |
Ejaan Dewanagari | जम्बवती |
Ejaan IAST | Jāmbavatī |
Kitab referensi | Mahabharata, Bhagawatapurana |
Kediaman | Dwaraka, Waikuntha |
Ayah | Jembawan |
Suami | Kresna |
Anak | Samba, Sumitra, Purujit, Satyajit, Sahasrajit, Wijaya, Citraketu, Basuman, Drawida dan Kratu |
Dalam mitologi Hindu, Jembawati (Dewanagari: जम्बवती; IAST: Jāmbavatī ) adalah putri dari seekor raja beruang bernama Jembawan. Ayahnya bertarung dengan seorang pangeran dari Dwaraka bernama Kresna karena memperebutkan sebuah permata yang disebut Syamantaka. Setelah mengalami kekalahan, Jembawan tahu siapa Kresna sebenarnya. Kemudian ia mempersembahkan permata Syamantaka sekaligus puterinya yang bernama Jembawati untuk dinikahkan kepada Kresna.
Jembawati sangat erat hubungannya dengan Rukmini, dan sering berselisih dengan Satyabama. Jembawati diyakini sebagai salah satu titisan Dewi Lakshmi (melalui aspek Niladevi) bersamaan dengan kedua istri Kresna yang lain. Dari hubungannya dengan Kresna, Jembawati memiliki sepuluh putera, yaitu Samba, Sumitra, Purujit, Satyajit, Sahasrajit, Wijaya, Citraketu, Basuman, Drawida dan Kratu. Di antara mereka, yang paling terkemuka adalah Samba. Di kemudian hari, Samba menjadi penyebab kehancuran bangsa Yadawa, Wresni, Andhaka dan Bhoja karena ia mempermainkan para brahmana.